DR. Lisya Chairani Lukman M.A; Remaja Perlu Pemahaman Yang Kompleks Tentang “Cinta”

Pekanbaru, 27/05/25. DR. lisya Chairani Lukman, MA dosen Fakultas Psikologi UIN Suska Riau menjadi narasumber pada program SPADA ( Selamat Pagi Teman Pro 2 ) RRI Pro 2 Pekanbaru, Program ini disiarkan secara langsung dari Channel Youtube Pro 2 Pekanbaru sebagai tema kali ini adalah “Cinta Masa remaja” kegiatan ini dipandu oleh Dini Oktariani dan dibantu Dinda.

Menurut Ibu Lisya panggilan akrabnya pengertian cinta ini sulit untuk didefinisikan dan diartikan karena bisa saja artinya sangat luas sekali, kompleks  dan maknanya berbeda-beda setiap orang;

“cinta ini adalah sifatnya universal, cinta ini adalah fitrah yang diberikan oleh yang maha kuasa kepada manusia dan makhlukNya cinta ini adalah perasaan emosional yang kuat disertai dengan ketertarikan fisik, kemudian memunculkan hubungan atau relasi yang lebih dalam “jelas Ibu Lisya

Menurutnya dari beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cinta itu bagaimana seseorang dapat membagi kebahagian dan kasih sayang kepada orang lain, dengan tidak memandang usia dan jenis  kelamin.

Pada diskusi hari ini dikhususkan cinta pada masa remaja karena disetiap usia memunculkan pemahaman, perilaku dan karakter yang berbeda-beda.

“cinta masa remaja ini patut kita beri perhatian yang lebih dalam karena pada masa ini banyak perubahan perkembangan yang terjadi bersamaan  dialami oleh remaja seperti fase perubahan fisik dan psikis termasuk disini perkembangan emosi, karakter, pikiran, kemampuan menjalin relasi interpersonal dan lain sebagainya”Sharing Ibu Lisya.

Perkembangan pada masa remaja ini penuh dengan gejolak biasanya perkembangan fisik lebih cepat bila dibandingkan kemampuan cara berpikir seperti berpikir yang logis dan pengambilan keputusan yang tepat, sehingga cinta pada masa remaja ini banyak yang salah arah dan sulit terkontrol akibatnya banyak remaja yang mengambil jalan pintas dan perilaku-perilaku yang tidak logis.

“adanya hormon-hormon tertentu menimbulkan perubahan itu memang terasa berbeda bila dibandingkan dengan fase perkembangan sebelumnya, seperti adanya hormone indofamin yang dapat memberikan rasa kesenangan dengan obyek tertentu, dan itu berlangsung berulang-ulang terutama kepada lawan jenisnya”kata Ibu Lisya

Pada fase perkembangan pubertas ini,  awal dari pembentukan percaya diri, pencarian identitas diri, seperti banyak mengambil contoh di film-film drama percintaan yang romantic, sehingga memunculkan rasa ingin tahu dan ingin mencobanya di kehidupan nyata.

“pada masa remaja juga dipengaruhi oleh adat, norma – norma, hukum agama yang berlaku di masyarakat sehingga banyak dari mereka yang mengidolakan seseorang tokoh seperti artis apabila tidak diberikan pemahaman yang baik kepada remaja kemungkinan besar akan terjadi kesalahan fatal pada remaja seperti melanggar norma-norma yang diatas ” terang Ibu Lisya.

Banyak fenomena pada remaja sekarang yang perilakunya sudah melebihi umurnya, percintaannya sudah seperti orang dewasa yang bisa mengganggu kehidupan masa depannya, sehingga perlu  meredam gejolak remaja, seperti kewaspadaan para orang tua, guru  dengan  mengajarkan pola hidup sehat, mengatur pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, mengembangkan hoby dan meningkatkan ibadah .

“cinta masa remaja ini dapat membuat percaya diri, dapat menemukan identitas diri yang sesungguhnya, dapat menjalin relasi bagaimana memulai percakapan , etika maupun sikap terhadap lawan jenis, membuka diri dengan orang lain kita juga mengajari remaja tentang cinta yang sesungguhnya apakah sekedar kagum, kasmaran atau sudah ada komitmen yang kuat”tambah Ibu Lisya.

Wassalam

Dapat ditonton di Channel Youtube Pro 2 Pekanbaru

About Amiruddin

Check Also

Dua Mahasiswi S2 Psikologi Gelar Seminar Hasil Tesis pada 17 Desember 2025

Pekanbaru — Program Magister Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau kembali menyelenggarakan Seminar Hasil Tesis …

Tinggalkan Balasan