Apa Dampak Membandingkan Diri Dengan Pencapaian Orang Lain, ini Penjelasan Liliza Agustin, M.Psi., Psikolog Dosen Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.

Pekanbaru, 16/09/25. Fakultas psikologi UIN Suska Riau kembali mengirimkan dosen-dosennya untuk menjadi narasumber tentang seputar issu-issu psikologi di RRI Pro 2 Pekanbaru. Kerjasama ini disiarkan secara langsung di Channel youtube Pro 2 Pekanbaru dengan Program SPADA ( Selamat Pagi Teman Pro 2 Pekanbaru). Acara ini live setiap selasa Pukul 8.00 WIB.

Tema kali ini mendiskusikan tentang, “Aku, Kamu Dan Pressure: Stop Membandingkan Diri Sama Pencapaian Orang Lain”dengan Narasumber Liliza Agustin, M.Psi.,Psikolog Dosen Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.

Diny sebagai host mengatakan bahwa ada fenomena-fenomena yang menunjukkan  banyak anak muda dan remaja  yang sangat tertekan tentang pencapaian dan keberhasilan orang lain. Fenomena ini menarik untuk didiskusikan.

Narasumber Liliza Agustin. M.Psi., Psikolog menjelaskan bahwa dalam perkembangan kehidupan manusia ada masa yang dinamakan  quarter life  crisis dimana setiap manusia dan setiap individu akan mencapai fase itu termasuk anak muda yang masih terus berkembang, fase ini menunjukkan adanya rasa kekhawatiran dan kegelisahan dalam hidup.

“hanya saja quarter life crisis di era digital ini sangat cepat terjadi terutama pada anak-anak muda yang baru lulus kulliah atau freshgraduate mereka seperti kehilangan identitas diri bahkan menurut para ahli fenomena ini terjadi lebih dini yaitu dibawah umur 20 tahun atau masih remaja,SMA ini karena pengaruh digitalisasi seperti media social”Jelas Liliza

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa seseorang yang banyak menggunakan dan  melihat media social akan mengalami rasa mager karena di media social itu dia melihat pencapaian temannya yang sudah berhasil dan suskses bila dibandingkan dengan dirinya sendiri.

“inilah yang dinamakan quarter life crisis, ini sebenarnya normal tetapi tidak boleh adanya normalisasi sehingga ada tekanan terhadap diri seharusnya diambil sebagai motivasi. Seseorang yang mengalami pressure seharusnya harus mengambil pelajaran dan mengambil hikmahnya sehingga dapat memperbaiki diri.” tambah Liliza

Disaat seseorang mengalami mengalami crisis seperti ini seharusnya remaja harus cepat sadar dan dapat mengembalikan percaya diri dan memperbaiki diri dengan karakter yang positif.

Kemudian menurut Liliza Agustin. M.Psi., Psikolog dampak membandingkan diri dengan orang lain, dengan kesuksesan orang lain “

“membandingkan diri dengan orang lain adalah semuanya akan berdampak negative, seharusnya diganti dengan terinspirasi dengan orang lain tetapi yang lebih penting adalah mampu mengelola pikiran jangan sampai melihat orang lain lupa kepada diri sendiri, salah satu caranya self love mencintai diri sendiri yaitu mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri sehinggan identitas diri kita terbentuk” terang Liliza

Quarter life crisis ini kalau tidak dikelola dengan baik akan mengalami tidak percaya diri, tidak mau berbuat, menarik diri dari pergaulan, minder, tidak ada inisiatif, tidak semangat dan lain sebagainya.

“yang paling berdampak adalah adanya kecemasan social, tidak mau berteman dan menarik diri dari pergaulan social seperti terhadap tetangga dan teman sebaya bisa juga ke tahap depresi ringan tidak ada gairah dalam kehidupannya”ucap Liliza

Dalam sesi terakhir Beliau mengatakan untuk menurunkan pressure ini perlu lapang dada, menghindari komunitas yang tidak bermanfaat, belajar untuk melihat dan menikmati proses bukan hasilnya dan memahami bahwa takdir manusia berbeda dengan lainnya.

Wassalam

 

 

About Amiruddin

Check Also

Prestasi Membanggakan, Tiga Dosen Magister Psikologi UIN Suska Riau Raih Hibah Riset BAZNAS Provinsi Riau 2025

PEKANBARU – Tiga dosen dari Program Studi Magister Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau …

Tinggalkan Balasan