Pekanbaru, 04/03/25. Dengan dipandu oleh Arie Alvarez pro 2 FM Pekanbaru kembali menyiarkan secara langsung dari Studio RRI Pro 2 Pekanbaru, On Air Radio 88,4 FM, Chanel Youtube Pro 2 Pekanbaru melalui Program SPADA ( Selamat Pagi Teman Pro 2 ). Bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan kali ini maka yang di didiskusikan adalah seputar manfaat berpuasa bagi yang menjalakannya, adapun tema yang dibahas pada hari Selasa, 04 maret 2025 ini yaitu “Puasa Membangun Spritual Dan Mental”. Sebagai narasumber dari Fakultas Psikologi adalah Bapak DRS. Mukhlis, M.Si yang juga dosen senior Fakultas psikologi UIN Suska Riau.
Edisi kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan momentum ummat Islam menjalankan ibadah puasa ramadhan yang merupakan salah satu rukun Islam yang 5. Sebagai pembukaan diskusi Arie menanyakan bagaimana puasa itu dapat mempengaruhi mental seseorang karena kebanyakan dari ummat Muslim memahami bahwa puasa itu adalah ibadah fisik yaitu menahan makan dan minum,
“ibadah puasa ini adalah menahan diri dari yang membatalkan puasa yaitu, makan dan minum maupun berhubungan badan antara suami istri nah ini berhubungan dengan fisik. Tetapi bukan hanya itu saja yang dapat membatalkan puasa ada juga yang berhubungan dengan psikis dan mental ini juga dapat membatalkan puasa seperti keadaan jiwa yang berada dalam keadaan negative yang dilarang oleh Allah Swt, tidak dapat mengendalikan hawa nafsu, mudah terbawa emosi, jiwa yang iri, hasad dan dengki, nah ini kalau tidak dapat dikendalikan sesungguhnya sudah dapat membatalkan puasa “ Jelas Pak Mukhlis
Lebih jauh Pak Mukhlis menjelaskan bahwa dengan tidak dapat menahan emosi, tidak dapat mengendalikan perilaku dari yang dilarang oleh Agama maupun tidak dapat mengendalikan pemikiran dari hal-hal yang negative maka ibadah sesorang tidak mendapatkan pahala dari Allah Swt walaupun secara fisik yaitu makan dan minum dapat ditahannya. Bahkan menurut Imam Al-Ghazali puasa itu ada tingkat paling tinggi Khawaz bil Khawaz yaitu puasa yang bukan hanya dapat menahan yang membatalkan dari fisik dan psikis tetapi lebih dari itu tidak melalaikan pikiran dari Allah Swt, bahwa selama puasa perasaan berada dalam pengawasan Allah Swt.
“jadi yang dikendalikan puasa itu bukan hanya fisik, mental tetapi lebih dalam lagi adalah spiritual dimana kita tidak lepas dari penguasaan Allah Swt dan selalu ingat kepadaNya artinya puasa itu dapat meningkatkan kontrol diri kita” Sharing Pak Mukhlis yang juga dosen senior ini.
Kemudian Arie menanyakan tantangan-tantangan psikologis diawal ibadah puasa ini ;
“tantangan kita sudah terbiasa dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang bersipat fisik yaitu makan dan minum maupun psikis, nah ibadah puasa ini mengajarkan kepada kita untuk menahan semua itu dan mulai mengendalikan, membiasakan diri dari yang membatalkan puasa itu baik dari fisik maupun psikis merubah kebiasaan itu adalah sebuah tantangan dan pelajaran bagi kita yang berpuasa “kata Drs.Mukhlis, M.Si.
“Dengan dapat menahan keinginan- keinginan tadi maka sesungguhnya kita sudah dapat mengembangkan self- control pada diri kita jadi dengan pengendalian itu semua diharapkan setelah lebaran pengendalian hawa nafsu itu masih terus di pegang dan dikontrol” tambah Pak Mukhlis.
“ puasa juga dapat menumbuhkan rasa empati, berbagi sesama dapat meningkatkan kepedulian social dengan semua itu timbul detoksifikasi yang dapat membuang racun-racun negative pada diri seperti, egoisme, kesombongan dan lain sebagainya“ tutup Pak Mukhlis.
Wassalam