Pekanbaru, 22/10/24. Kesehatan mental dilingkungan kerja sangat diperlukan terutama kepada yang baru mendapatkan kerja di suatu instansi baik di pemerintahan maupun di perusahaan swasta, kesehatan mental ini sangat sering di bicarakan karena menyangkut dengan kenyamanan dalam kerja sampai motivasi ditempat kerja, itu kira-kira awal pembukaan oleh Diny Oktariani Host dari RRI Pro 2 Pekanbaru yang disiarkan secara langsung dari Studio RRI Pro 2 Pekanbaru melalui Program SPADA. Kali ini topik yang dibahas adalah “Kesehatan Mental Di Dunia Kerja”sebagai Narasumber telah hadir Poppy Dwinanda, S.Psi., M.Psi alumni Magister Psikologi UIN Suska Riau.
Dalam pemaparannya Poppy panggilan akrabnya mengatakan bahwa kesehatan mental menurut Ilmu Psikologi adalah kondisi dimana seseorang sejahtera, bahagia, seimbang terhadap emosional, psikis dan perasaannya sehingga mereka dapat melakukan aktivitas maupun tanggungjawab yang dihadapi dilingkungan kerja.
“topik ini perlu dibahas karena generasi Gen Z sekarang ini sudah banyak yang memasuki dunia kerja bersamaan dengan itu mereka harus mempersiapkan diri terutama kesehatan mental dan untuk saat ini kesehatan mental ini sudah menjadi trending topik di berbagai media“ kata Poppy
Ketika Diny menanyakan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di dunia kerja lebih jauh Poppy menjelaskan bahwa “ada factor internal artinya kita tidak bisa meregulasi diri sendiri, tidak bisa mengatur kondisi emosi, tidak bisa memenej waktu dan tidak mengetahui skala prioritas di tempat kerja. Sedangkan kondisi eksternalnya tidak ada dukungan dari atasan lingkungan kerjanya maupun dukungan dari rekan kerjanya sendiri ” kata Poppy yang juga praktisi di perusahaan.
Lebih jauh Poppy mengatakan bahwa mengetahui sesorang yang sudah kena kesehatan mental di lingkungan kerja adalah dengan melalui kesehatan phisik artinya seseorang sudah mengalami sakit seperti sakit kepala, asam lambung sampai tekanan darah naik dan lainnya yang ini dimulai dengan gangguan kesehatan mental. Dan apabila sesorang tidak menyadarinya bahwa telah ada gangguan kesehatan mental maka orang lain atau rekan kerjanya bisa melihat perubahan pada seseorang dengan seringnya emosi yang tidak stabil, sering marah-marah sampai mudah tersinggung, jadi pendiam dan lain sebagainya.
Di akhir pemaparannya Poppy menjelaskan bahwa dampak adanya gangguan kesehatan mental ini sangat mempengaruhi suatu organisasi maupun perusahaan seperti turunnya kinerja, produksi, target perusahaan tidak tercapai sampai terjadi demotivasi pada karyawannya dan lain sebagainya.
Sedangkan tanggungjawab kesehatan mental di dunia kerja bukanlah tanggungjawab semata karyawan atau pegawai secara personal melainkan ada tanggungjawab dari pimpinan maupun atasan bagaimana atasan memotivasi karyawannya dengan baik sehingga menimbulkan iklim kerja yang saling bersinergi . Kemudian adanya budaya kerja yang nyaman dan kondusif saling mendukung semua unit.
“adanya budaya perusahaan yang sangat peduli terhadap karyawannya mungkin dengan keluarga karyawannya artinya ada kegiatan-kegiatan diluar kegiatan perusahaan. Sebagai contoh mengadakan traveling perusahaan dengan karyawan dan keluarganya sehingga mengakibatkan ada hubungan yang kuat antara perusahaan dengan kayawannya”tutupnya.