Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik yakni pendidikan yang mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak yang dapat diasah oleh para orang tua baik Ayah maupun Ibu. Tidak jarang, dikarenakan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan para orang tua membuat anak-anak menjadi korban dari kondisi tersebut.
“Acara ini dilatarbelakangi dengan semakin banyaknya fenomena kekerasan anak di Riau, dimana pelakunya tidak jarang dilakukan oleh orang terdekat seperti orang tua yang melakukan tindakan kekerasan pada anak-anaknya” Tutur Khairudin, Ketua Panitia Seminar. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan wawasan bagi orang tua maupun calon orang tua dalam mengasuh dan mempersiapkan anak-anak menjadi generasi yang terbaik”. Lanjutnya.
Acara yang digelar pada Minggu 24 April 2016 dari pukul 08.00-12.00 WIB ini menghadirkan dua pemateri yaitu Kak Seto selaku tokoh nasional pemerhati anak yang banyak berkecimpung di dunia anak-anak Indonesia dan Ali Bastoni yang merupakan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau.
Acara yang bertempat di Gedung Islamic Center UIN Suska Riau ini mengambil tema “Be Amazing Parent, Sang Pencipta Generasi Terbaik”. Tidak kurang sebanyak 610 peserta yang berasal dari berbagai kalangan turut hadir dan menunjukan antusiasme terhadap materi yang disampaikan oleh kedua pemateri.
“Marginal Parenting masih menjadi isu yang belum diketahui oleh khalayak ramai saat ini, pada saat ini hal tersebut sangat diperlukan oleh para orang tua yang berada dalam kondisi yang kurang beruntung secara ekonomi. Karena sistem keluarga yang masih kurang secara ekonomi tersebut sangat kompleks sehingga dibutuhkan peran serta dan keterlibatan publik dalam hal mengembangkan dan menerapkan isu tersebut melalui tiga cara”, Tutur Ali Bastoni, Pimpinan Dompet Dhuafa Riau.
“Yang Pertama, bagaimana membuat konsep yang digunakan di masing-masing daerah yang mempunyai karakter berbeda. Kedua, diperlukannya jiwa kerelawanan para masyarakat yang terlibatuntuk menerapkan konsep yang telah disepakati bersama demi mewujudkan orang tua yang berkualitas bagi pendidikan karakter anak yang berasal dari kalangan ekonomi yang kurang mampu. Dan yang terakhir, masyarakat dihimbau untuk dapat menjadi donatur sosial guna membina lingkungannya sehingga dapat tercapai hasil yang maksimal, yaitu orang tua yang berkarakter dari kalangan kurang mampu” tutupnya.
Sedangkan Kak Seto dalam materinya menyatakan “Salah satu cara untuk menjadi orang tua yang terbaik adalah menjadi orang tua yang kreatif, dikarenaka dunia anak tersebut berwarna-warni dan melalui banyak fase tiap harinya. Tidak ada anak yang bodoh, dikarenakan semua anak tersebut terlahir cerdas dan mempunyai potensi untuk menjadi cerdas sesuai dengan bakat yang dimilikinya”, Tutup Kak Seto.
Setelah acara Seminar Nasional ini berakhir pada pukul 12.00 WIB. Kak Seto pun menuju rumah dinas kediaman Walikota Pekanbaru untuk menghadiri jamuan makan siang dan pertemuan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Riau