FPSI Website Official Fakultas Psikologi UIN Suska Riau
Suku Talang Mamak merupakan sekumpulan masyarakat terasing dan masih hidup secara traditional di hiliran Sungai Indragiri, Provinsi Riau, Indonesia. Kelompok masyarakat ini tergolong Proto Melayu (Melayu Tua) yang merupakan suku asli di Indarigiri Hulu dengan sebutan “Suku Tuha” yang berarti suku yang pertama datang dan lebih berhak atas sumber daya alam di Indarigiri Hulu.
Dinas Sosial Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi UIN Suska Riau mengunjungi Suku Talang Mamak di pedalaman Kabupaten Indragiri Hulu, tepatnya di Dusun Bengayawan, yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kecamatan Batang Gangsal Kabupaten Indragiri Hulu. Dalam rangka menjalankan program kerja Dinas Sosial yang bertema “Donasi Untuk Negeri”.
Kegiatan kunjungan Donasi Untuk Negeri ini berlangsung dari tanggal (Kamis, 24/12/2015) hingga (Jum’at 25/12/2015). Program yang dilakukan di Dusun Bengayawan ini adalah penyaluran kebutuhan pendidikan berupa buku-buku belajar dan alat tulis beserta kelengkapannya.
Untuk mencapai lokasi penyaluran, dari Pekanbaru dibutuhkan sekitar 6 jam perjalanan darat hingga sampai ke Desa Rantau Langsat, kemudian dilanjutkan 3 jam menyusuri sungai untuk sampai ke Dusun Bengayawan.
Ilham Rahmad mengatakan “Kunjungan tersebut untuk membantu memajukan pendidikan di Indonesia terkhusus pada daerah yang kurang merasakan pendidikan. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membuat anak-anak pedalaman lebih maju dalam belajar,” harapnya.
BEM Fakultas Psikologi memilih lokasi ini dengan alasan karena kami merasa penduduk disana belum merasakan pendidikan seperti dikota, oleh karena itu kami merasa perlu mendonasikan buku-buku bacaan dan perlengkapan sekolah agar kiranya bermanfaat bagi mereka dalam bidang pendidikan, ujar Ilham Rahmad.
Dusun Bengayawan ini adalah salah satu dusun yang berpenduduk muslim dan non muslim yang bersuku talang mamak. Dusun Bengayawan ini terletak di gugusan bukit-bukit yang di kaki bukitnya terdapat sungai sungai deras yang indah. Dusun yang berpenduduk kurang lebih 40 KK ini memiliki satu sekolah dan hanya memiliki satu taman bacaan. Taman bacaan nya pun hanya memiliki 2 orang guru. Kedua guru tersebut tidak bisa mengajar setiap hari. Karena susahnya akses masuk dan besarnya biaya masuk ke Dusun Bengayawan ini. Karena itulah tempat ini dipilih oleh Dinas Sosial BEM Psikologi untuk memberikan donasinya.
Ketua BEM Psikologi Wirzal mengatakan “Kegiatan ini jelas sangat positif. Dinas Sosial BEM Psikologi mengkonsepkan kegiatan ini agar bisa berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Apa yang sedikit telah kita berikan saat ini semoga dapat membantu mereka. Untuk kedepannya BEM Fakultas Psikologi bisa melakukan hal yang lebih besar lagi di bawah Dinas Sosial”, tutupnya.
